Jumat, 11 Mei 2018

SEJARAH PEMIKIRAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM MASA USMAN BIN AFFAN

Siapa yang tidak mengenal khalifah Usman bin Affan, yang dalam pemerintahannya, ia merupakan pemimpin yang terkenal paling lemah. Khalifah Usman dianggap satu-satunya khalifah yang hanya mementingkan keluarganya. Dilihat dari anggota keluarganya yang hampir semuanya memiliki atau memperoleh jabatan di dalam pemerintahan Usman tersebut. Para pembaca sejarah, seperti kita-kita ini mungkin menganggap bahwa sebenarnya Usman tidaklah layak dijadikan Khalifah karena sikapnya yang seperti itu.
Namun, perlu kita ketahui bahwa, keluarga usman merupakan orang-orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga mereka dijadikan pejabat negara dan juga mereka sangat ahli dalam bidang pemerintahan. Jadi, tidaklah salah apabila keluarga Usman dijadikan anggota pengurus dalam menjalankan roda pemerintahan. Perlu untuk kita ketahui juga bahwa pada saat Usman memerintah, ada seorang aktor intelektual yang bernama Abdullah bin Saba yang selalu menciptakan provokasi. Banyak wilayah yang pernah ia tempati namun sering kali diusir dan bahkan diasingkan disebabkan karena sikapnya yang selalu menjadi pengacau. Nah, ketika ia diasingkan ke wilayah Mesir, dimana pada saat itu Usman memerintah. Di sana pula ia melanjutkan propagandanya, dialah biang penyebab rakyat mulai membenci cara Usman memerintah karena hanya keluarganya saja yang terjun dalam ranah pemerintahan. Usman difitnah macam-macam. Baiklah, untuk lebih mendalami cerita perjalanan hidup Usman, mari simak penjelasan selengkapnya.
Usman bin Affan atau Usman bin Affan bin Abi Al-'As bin Umayyah bin Umawy Al-Qurasy, di panggil Abu Abdullah, dan bergelar Zu Al-Nurain (pemilik dua cahaya), karena mengawini dua putri Rasulallah Saw ; Ummu Kalsum dan saudaranya. Usman bin Affan lahir di Mekkah. Usman termasuk dalam keluarga besar Umayyah dari suku Quraisy dan silsilah pertaliannya dengan Rasulallah Saw ialah pada generasi kelima. Dalam peranan politiknya, Bani umayyah berada di bawah Bani Hasyim dan mereka pernah dipercayai menjaga bendera Nasional Quraisy sebelum datangnya islam.
Usman bin Affan menggantikan Umar melalui pemilihan oleh sebuah tim yang beranggotakan enam orang, yaitu Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqash, dan Abdurrahman bin Auf. Penentuan siapa yang menjadi pengganti Umar berjalan lambat. Namun, setelah bermusyawarah yang lumayan menghabiskan banyak waktu untuk berunding maka mengerucutlah dua nama yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Akhirnya tim tersebut menyetujui bahwa Usman yang menjadi khalifah.
Praktik pemilihan seperti ini tergolong baru dan berbeda dengan cara penetapan khalifah terdahulu. Dari segi praktik politik modern, model seperti ini bisa dikategorikan sebagai pemilihan yang Demokratis.
Pada saat Usman menjadi khalifah, ia sudah mencapai usia 70 tahun. Perpindahan jabatan khalifah dari Umar ke Usman merupakan suatu bentuk perubahan sikap kepemimpinan yang awalnya penuh dengan ketegasan, keradikalan, dan tanpa kompromi menjadi pemerintahan yang penuh dengan kelembutan, kelunakan, dan ketidak tegasan. Usman sendiri adalah seorang saudagar yang kaya raya. Ia merupakan pemimpin yang shaleh, pemurah, dan tawadhu. Namun kekayaannya habis diinfakkan di jalan Allah (fi sabilillah).
Kebijakan umum yang diterapkan oleh Usman dalam bidang perekonomian dan ketertiban negara ialah, sebagai berikut:
1. Dalam rangka mengembangkan sumber daya alam, dilakukan pembuatan saluran air, jalan dibangun, pohon-pohon dan buah-buahan ditanam.
2. Membentuk organisasi kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur perdagangan.
3. Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum.
4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa Umar dari 9 juta dirham menjadi 50 juta dirham.
5. Di Mesir, ketika angkatan laut Byzantium memasuki Mesir, kaum Muslim pada awal pemerintahan Usman, mampu mengerahkan 200 kapal dan berhasil memenangkan peperangan laut yang sangat hebat.
6. Mulai membangun angkatan laut, yang kemudian berhasil menaklukan Pulau Siprus dan Rhodes. Ide Usman membangun angkatan laut dilatar belakangi oleh adanya serangan-serangan angkatan laut Romawi di wilayah Syam dan akhirnya Muawiyah mengirim angkatan laut ke Pulau Siprus dan berhasil mengalahkan Romawi di sana dan memaksa rakyat di pulau itu untuk membayar upeti kepada kekhalifahan.
7. Kaum muslimin membangun supremasi kelautan di wilayah Mediterania, Laodicea, dan wilayah semenanjung Syria, Tripoli dan Barca.
8. Pelabuhan pertama islam terletak di Afrika Utara.
9. Khalifah Usman tidak mengambil upah dari kantornya, bahkan ia menyimpan uangnya di bendahara negara. Hal ini bermula ketika terjadi kesalahfahaman dengan Abdullah bin Irqam (bendahara baitul mal saat itu).
10. Mempertahankan sistem pemberian bantuan dan santunan serta memberikan sejumlah besar uang kepada masyarakat yang berbeda-beda.
11. Dalam hal pengelolaan zakat, pemilik harta diberikan kebebasan untuk mengelola hartanya sendiri (dibebaskan zakat terhadap harta terpendam).
12. Dalam hubungannya dengan zakat dalam sambutan Ramadhan biasanya Usman selalu mengingatkan "Lihatlah bulan pembayaran zakat telah tiba. Barang siapa memiliki harta dan utang, biarkan dia untuk mengurangi dari apa yang dia miliki apa yang dia utang dan membayar zakat untuk harta yang masih tersisa."
13. Menaikkan dana pensiun sebesar 100 Dirham dan memberikan ransum/tambahan pada masing-masing pensiunan berupa tambahan pakainan.
14. Memperkenalkan tradisi mendistribusikan makanan ke Masjid untuk fakir miskin dan musafir.
15. Usman berhasil menyusun mushaf al-Qur'an. Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek khalifah sebelumnya, Abu Bakar dan Umar. Kalau pada masa Abu Bakar berhasil dikumpulkan seluruh ayat al-Qur'an dan pada masa Umar seluruh ayat berhasil ditulis ulang, di masa Usman semuanya itu berhasil dibukukan dalam bentuk mushaf.

Usaha-usah pembebasan wilayah (alfutuhat) pada masa Umar yang dilanjutkan kembali oleh Usman ialah:
1. Berhasil membebaskan daerah-daerah seperti: Barqah, Tripoli bagian barat, Nubia (daerah di utara Sudan), dan Tunisia, yang semuanya terletak di Afrika Utara.
2. Dalam perluasan ke arah timur, pasukan islam dapat mendudukan Armenia utara, beberapa bagian dari Tabaristan yang belum ditaklukan sebelumnya, daerah-daerah di sebrang Sungai Jihun, Baktria, Kabul, Ghazna, dan Turkistan, yang semuanya terletak di Asia Tengah.

Akhir hayat Usman diawali ketika pada saat berbagai utusan dari Kuffah, Basrah, dan Mesir, datang menemui Usman agar memecat para gubernurnya yang notabeni adalah kerabat-kerabat sendiri, tetapi Usman menolak. Mereka kemudian mengepung rumah Usman dan menuntut pengunduran diri, Usman juga menolak. Pengepungan terus berjalan sampai beberapa hari.
Sebagian di antara mereka memaksa masuk ke dalam rumah untuk kemudian membunuhnya. Ini terjadi pada Dzulhijjah 36 H/17 juni 656 M, pada saat beliau berumur 82 tahun dan kekhalifahannya berlangsung selama dua belas tahun kurang dua belas hari. Usman dibunuh oleh orang-orang Muslim sendiri dan diatur secara terorganisir. Jenazahnya dimakamkan di Baqi' waktu malam hari.




Referensi
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawalipers, 1993).
Prof Dr Didin Saefuddin Buchori, Sejarah Politik Islam, (Jakarta: PUSTAKA INTERMASA, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar